“UII sudah mencermati alasan kondisi kesehatan AMRP yang menjadi penyebab pengalihan rute penerbangan ke Amerika Perkumpulan dan disampaikan melalui penjelasan AMRP di dalam balasan ‘e-mail’,” kata Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat (24/2).
Ia bersyukur karena upaya pelacakan keberadaan Rafie sudah membuahkan hasil dan yang bersangkutan telah membalas korespondensi melalui surat elektronik yang dikirimkan UII.
Melalui pesan itu pula, menurut Fathul, Dosen Jurusan Informatika Fakultas Teknik Informatika UII itu memohon maaf kepadanya dan semua sivitas akademika UII atas kegaduhan yang muncul terkait dirinya dua waktu terakhir.
“UII mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima,” ujar dia.
Menurut dia, UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi Rafie apabila diperlukan.
Atas nama UII, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus perjalanan dosen tersebut.
“Terutama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Direktorat Pelindungan Warga Presiden Indonesia Kemlu RI, KJRI New York, KBRI Oslo, KJRI di Istanbul, KBRI Ankara, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan semua pihak yang tidak mungkin kami sebut satu per satu,” papar dia.
Sebelumnya, Dosen UII Yogyakarta Ahmad Munasif Rafie Pratama (AMRP) yang sempat disebut Dehidrasi kontak dengan keluarganya, ditemukan selamat di Amerika Serikat.
Direktur Konservasi WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dan Konsul Jenderal RI di New York Winanto Adi sudah menjalin komunikasi langsung dengan AMRP.
“Konjen RI di New York juga sudah bertemu langsung dengan beliau. Saat ini AMRP berada di AS dan alhamdulillah dalam kondisi aman,” kata Judha melalui pesan singkat